Tuesday, June 7, 2011

Apple iCloud Diluncurkan

Akhirnya Apple masuk juga dengan layanan penyimpanan berbasis cloud yang terintegrasi dengan iTunes : iCloud !

iCloud diluncurkan pada tanggal 6 Juni 2011 pada ajang Apple Worldwide Developers Conference (WWDC). Layanan ini memungkinkan pengguna untuk menyimpan file-file terutama lagu yang akan otomatis disinkronisasi dengan iPhone, iPod, iPad dan perangkat PC.

Dengan integrasi otomatis seperti ini apakah Apple akan mengancam layanan penyimpanan cloud lainnya seperti Amazon S3 atau Google Storage ? Semakin seru dan ini memunculkan momen mulai makin fokusnya arah layanan cloud yang seharusnya.

Feris Thia
Pemerhati Teknologi Cloud Computing
http://www.komputasiawan.com

Wednesday, May 18, 2011

Kemampuan Pivot Table pada Google Docs

Google akhirnya menambahkan kemampuan Pivot Table untuk analisa data tingkat lanjut (advanced) pada Google Docs.

Fitur Pivot Table ini sudah saya nanti-nantikan dari dulu, karena tanpanya sebuah spreadsheet lebih kepada sebuah entry system dengan kemampuan kalkulasi yang superb. Tapi dengan adanya Pivot Table melengkapi kemampuan data analisis yang maksimal.

Apakah dengan dilengkapinya fitur ini, adopsi bisnis akan semakin banyak terhadap solusi cloud Google ini ?





Feris Thia
Pemerhati Teknologi Cloud Computing
http://www.komputasiawan.com

Saturday, December 25, 2010

Google AppEngine Python : SSL pada Windows

Jika kita menggunakan platform development cloud tentunya keamanan / security menjadi pertimbangan yang tidak bisa ditawar. Dan jika Anda adalah developer Google App Engine dengan platform Python + Windows,  secara default Python tidak disertai komunikasi yang secure (SSL) dengan server Google. Artikel berikut akan menunjukkan instalasi SSL supaya komunikasi kita secure.

Sebagai pengguna intensif appcfg.py sebagai script utilitas dalam berkomunikasi dengan server, pernahkah Anda menemukan pesan warning pada saat menggunakan utilitas ini yang bunyinya sebagai berikut :

.................

WARNING appengine_rpc.py:399 ssl module not found.
Without the ssl module, the identity of the remote host cannot be verified, and
connections may NOT be secure. To fix this, please install the ssl module from
http://pypi.python.org/pypi/ssl .
To learn more, see http://code.google.com/appengine/kb/general.html#rpcssl .
.................

Ini artinya instalasi Python kita tidak dilengkapi dengan modul enkripsi SSL (Secure Socket Layer) sehingga komunikasi kita akan menggunakan jalur yang tidak aman (HTTP).

Berikut adalah langkah-langkah mengatasi kendala tersebut :
  • Lakukan instalasi OpenSSL untuk Windows. 
  • Pastikan environment variable PATH merujuk pada folder instalasi OpenSSL yang telah kita lakukan.
  • Install dan konfigurasi modul M2Crypto
  • Coba lakukan import M2Crypto pada console Python Anda. Pastikan tidak ada pesan error.


  • Selesai

Tuesday, September 2, 2008

Proyek Pengembangan Map Reduce

Map Reduce adalah konsep dimana data yang kontinu dipecah menjadi komponen data kecil dan didistribusikan di mesin-mesin yang terhubung secara cluster. File system terkenal yang memanfaatkan konsep ini adalah Google File System (GFS) dan digunakan oleh Google sejak awal perkembangannya sampai sekarang.

Sepertinya Map Reduce ini merupakan jawaban paling tepat saat ini untuk menyediakan layanan berskala besar atau yang bisa saya sebut cloud computing service.

Anda ingin tahu perkembangan proyek-proyek yang lagi diintensifkan oleh beberapa vendor lainnya dan oleh komunitas open source terkait dengan Map Reduce ini ?

Berikut beberapa diantaranya :
  1. Apache Hadoop - http://hadoop.apache.org/ (open source)
  2. IBM MapReduce Tool for Eclipse - http://www.alphaworks.ibm.com/tech/mapreducetools
  3. CouchDB - http://incubator.apache.org/couchdb (open source)
Punya daftar lain untuk ditambahkan ?

Feris Thia
Pemerhati Teknologi Cloud Computing
http://www.komputasiawan.com


Google Chrome : Browser Next Generation

Desas desus bahwa Google membuat sendiri browsernya memang benar adanya. Browser Google yang akan diluncurkan ini bernama Google Chrome dan akan dilepas sebagai proyek open source.

Latar belakang dirilisnya browser baru adalah melihat perkembangan dari web browser yang sudah bergeser dari sekedar melihat halaman web page yang berisi artikel tutorial, berita dan blog menjadi aplikasi yang bisa menjalankan video, aplikasi spreadsheet seperti Google Docs, memainkan game, dan sebagainya.

Berangkat dari titik ini, maka Google merancang ulang keseluruhan fitur browser untuk keperluaan saat ini dan mengantisipasi kebutuhan di masa mendatang yang sangat beragam. Hal ini makin menguatkan komitmen Google untuk membuat aplikasi sebagai layanan di awan (cloud computing services).

Ingin tahu lebih lanjut ? Silahkan baca penjelasannya dalam bentuk komik - iya, Anda tidak salah baca "komik" - di situs http://blogoscoped.com/google-chrome.




Updated : Salah satu situs wiki dan komunitas Google Chrome untuk Indonesia dapat diakses di http://www.chrome-id.info.

Feris Thia
Pemerhati Teknologi Cloud Computing
http://www.komputasiawan.com


Saturday, June 7, 2008

Adobe Photoshop Express

Adobe akhirnya bergabung dengan barisan vendor IT yang menyediakan SaaS (Software as a Service) dalam daftar produknya.

Adobe Photoshop Express diluncurkan pada akhir Mei 2008 lalu atau tepatnya pada tanggal 27. Layanan ini merupakan layanan penyimpanan sekaligus sebagai editor foto online.



Beberapa fitur yang cukup menarik dari layanaan ini, diantaranya adalah :
  1. Gratis
  2. Kapasitas penyimpanan sampai dengan 2 GB
  3. Editing foto dengan berbagai operasi seperti melakukan crop, auto correct, pemberian efek hue, sketch, tuning softening, lighting, dan sebagainya.
  4. Dapat dishare dengan cara embedded ke situs kita
  5. Menggunakan Flash 9, sehingga fitur editing lebih sempurna daripada menggunakan DHTML
  6. Dapat mengirimkan foto kita langsung ke email teman kita
  7. Kita akan mendapatkan URL subdomain khusus untuk username di http://username.photoshop.com.
Screenshot berikut adalah salah satu contoh editing dengan menggunakan pilihan "White Balance".


O iya, selain Adobe Photoshop Express ini sebenarnya sudah diluncurkan juga layanan sejenis di awal Mei, yaitu picnik. Bedanya adalah picnik ini tidak memiliki hosting untuk file gambar kita.

Menarik bukan ?

Tren SaaS seperti ini sepertinya akan berlanjut terus.

Lalu dimanakah posisi kita menyikapi perkembangan ini sebagai pengembang piranti lunak atau software developer ? penyedia solusi ? pebisnis ? Akankah kita akan dapat dengan cepat mengikuti dan memanfaatkan mainstream baru ini ?

Mungkin saja....

Tapi saya percaya sekali bahwa dengan kreativitas, imajinasi dan kemampuan bangsa Indonesia tidak akan kalah dari negara maju untuk mengejar "yang satu" ini.

Anda setuju dengan saya ?

Salam,

Feris Thia
Pemerhati Teknologi Cloud Computing
http://www.komputasiawan.com


Friday, May 30, 2008

Google App Engine - Tanpa Antri Lagi !

Pada tanggal 28 Mei 2008 kemarin - bertepatan dengan dimulainya event Google I/O - ada pengumuman yang cukup menggembirakan bagi kita semua, Google membuka akses pendaftaran gratis untuk platform Google App Engine - tanpa perlu antri lagi !

Seperti diketahui, sebelumnya proses pendaftaran ini harus antri di daftar tunggu (waiting list) dan menunggu approval terlebih dahulu sebelum bisa digunakan. Kebetulan penulis sendiri cukup beruntung sudah bisa mendapatkan invitation selama kurang lebih sebulan yang lalu dan sangat terkesan dengan platform ini.

Bagi yang belum mengetahui Google App Engine, ini sebenarnya adalah platform pengembangan aplikasi web berbasis bahasa Python. Dan aplikasi web ini akan dijalankan di atas infrastruktur Google. Terbayang kan apa jadinya kemampuan aplikasi kita di atas platform ini ? Kencang abis pastinya !


Rencanya AppEngine ini akan keluar dalam 2 versi, gratis dan berbayar. Untuk versi gratis sudah diluncurkan sejak April kemarin dan ada batasan kapasitas ruang penyimpanan, bandwidth dan cpu. Lebih detailnya dapat pada screenshot berikut yang saya ambil dari dashboard aplikasi saya.



Versi berbayar sendiri belum tersedia tetapi direncanakan akan diluncurkan dalam tahun ini juga, hanya belum ada tanggal pastinya. Untuk skema harganya sendiri sudah dirilis bersamaan dengan pengumuman peluncuran dan menurut saya pricing nya cukup wajar - sekali lagi dengan pertimbangan kemampuan infrastruktur Google.

Bagi yang tertarik, berikut adalah info kisaran harganya :
  • $0.10 - $0.12 per CPU core-hour
  • $0.15 - $0.18 per GB-month of storage
  • $0.11 - $0.13 per GB outgoing bandwidth
  • $0.09 - $0.11 per GB incoming bandwidth
Sudah tidak sabar untuk bergabung dan mulai mengembangkan aplikasi ? Silahkan kunjungi appengine.google.com, daftarkan diri Anda dan ikuti proses verifikasinya - yang akan dikirimkan via sms. Untuk kelancaran pendaftaran, jangan gunakan nomor CDMA karena penulis mendapat keluhan dari beberapa teman yang coba mendaftar kalau sms verifikasi tidak pernah diterima.

Dan bagi teman-teman yang ingin mendiskusikan masalah Google App Engine ini, saya mengajak Anda untuk bergabung bersama di grup komputasi awan yang beralamat di http://groups.google.com/group/komputasi-awan.

Terima Kasih !

Feris Thia
Pemerhati Teknologi Cloud Computing
http://www.komputasiawan.com

Sumber Berita:
  1. Google App Engine Blog
  2. Thread posting peluncuran Google App Engine