Friday, May 30, 2008

Google App Engine - Tanpa Antri Lagi !

Pada tanggal 28 Mei 2008 kemarin - bertepatan dengan dimulainya event Google I/O - ada pengumuman yang cukup menggembirakan bagi kita semua, Google membuka akses pendaftaran gratis untuk platform Google App Engine - tanpa perlu antri lagi !

Seperti diketahui, sebelumnya proses pendaftaran ini harus antri di daftar tunggu (waiting list) dan menunggu approval terlebih dahulu sebelum bisa digunakan. Kebetulan penulis sendiri cukup beruntung sudah bisa mendapatkan invitation selama kurang lebih sebulan yang lalu dan sangat terkesan dengan platform ini.

Bagi yang belum mengetahui Google App Engine, ini sebenarnya adalah platform pengembangan aplikasi web berbasis bahasa Python. Dan aplikasi web ini akan dijalankan di atas infrastruktur Google. Terbayang kan apa jadinya kemampuan aplikasi kita di atas platform ini ? Kencang abis pastinya !


Rencanya AppEngine ini akan keluar dalam 2 versi, gratis dan berbayar. Untuk versi gratis sudah diluncurkan sejak April kemarin dan ada batasan kapasitas ruang penyimpanan, bandwidth dan cpu. Lebih detailnya dapat pada screenshot berikut yang saya ambil dari dashboard aplikasi saya.



Versi berbayar sendiri belum tersedia tetapi direncanakan akan diluncurkan dalam tahun ini juga, hanya belum ada tanggal pastinya. Untuk skema harganya sendiri sudah dirilis bersamaan dengan pengumuman peluncuran dan menurut saya pricing nya cukup wajar - sekali lagi dengan pertimbangan kemampuan infrastruktur Google.

Bagi yang tertarik, berikut adalah info kisaran harganya :
  • $0.10 - $0.12 per CPU core-hour
  • $0.15 - $0.18 per GB-month of storage
  • $0.11 - $0.13 per GB outgoing bandwidth
  • $0.09 - $0.11 per GB incoming bandwidth
Sudah tidak sabar untuk bergabung dan mulai mengembangkan aplikasi ? Silahkan kunjungi appengine.google.com, daftarkan diri Anda dan ikuti proses verifikasinya - yang akan dikirimkan via sms. Untuk kelancaran pendaftaran, jangan gunakan nomor CDMA karena penulis mendapat keluhan dari beberapa teman yang coba mendaftar kalau sms verifikasi tidak pernah diterima.

Dan bagi teman-teman yang ingin mendiskusikan masalah Google App Engine ini, saya mengajak Anda untuk bergabung bersama di grup komputasi awan yang beralamat di http://groups.google.com/group/komputasi-awan.

Terima Kasih !

Feris Thia
Pemerhati Teknologi Cloud Computing
http://www.komputasiawan.com

Sumber Berita:
  1. Google App Engine Blog
  2. Thread posting peluncuran Google App Engine

Wednesday, May 21, 2008

Google I/O 2008

Google sebagai 'penguasa' internet saat ini dalam beberapa tahun terakhir sangat aktif mengeluarkan API (Application Programming Interface) dan tools development yang beragam untuk berbagai layanannya seperti Ajax Search API, Google Data API (mencakup Google Docs, Picasa, dsbnya), Android untuk mobile computing, dan lain sebagainya. Yang teranyar adalah Google AppEngine dimana kita bisa menempatkan aplikasi web kita langsung di infrastruktur Google.

Dengan kemudahan, kreativitas dan antusiasme yang diciptakan oleh Google membuat banyak sekali programmer yang berlomba memanfaatkan segala fasilitas tersebut. Dan sebagai salah satu wujud kepedulian dan sebagai pengikat emosioal komunitas yang telah dibangun, tanggal 28-29 Mei 2008 ini Google mengadakan event besar : Google I/O. Event ini akan dilangsungkan di San Fransisco, Amerika Serikat.

Untuk mengikuti Google I/O ini tidaklah gratis, tetapi akan ada biaya sekitar $400 untuk kalangan umum dan $50 untuk para akademis. Boleh terbilang murah lah untuk event sebesar ini. Dan bonusnya jika Anda mendaftar, Anda akan mendapatkan account Google AppEngine yang saat ini dibatasi melalui antrian pendaftaran di situsnya.

Walau ingin sekali, sayangnya saya tidak bisa mengikuti event karena berbagai kendala. Padahal banyak sekali sesi menarik akan digelar, termasuk mengenai Google Docs dan Google AppEngine - dua proyek Google yang saat ini saya aktif mengembangkan aplikasi di atasnya.

Mudah-mudahan setelah perhelatan ini digelar, akan ada video seminarnya di YouTube. Dan bicara mengenai video, untuk Anda yang tertarik dengan pengembangan menggunakan Google Docs API, saya telah membuat satu video demo yang bisa Anda lihat disini. Demo ini menggunakan contoh dari Java Client API.

Semoga artikel ini bisa bermanfaat.

Saran dan kritikan bagi isi artikel blog ini dapat Anda sampaikan ke feris@komputasiawan.com.

Terima Kasih,

Feris Thia
Business Intelligence Consultant
http://www.phi-integration.com

Saturday, May 17, 2008

Kenapa Komputasi Awan ?

Latar Belakang

Sebagai seorang konsultan business intelligence yang pekerjaan sehari-harinya menghadapi data historis besar baik itu pada saat melakukan data warehousing maupun pada saat merancang OLAP, maka kebutuhan untuk mencapai performansi yang tinggi dari sistem production tentulah sangat penting dan krusial.

Dan sebagai partner dan implementor Pentaho, hal ini membuat saya berkenalan dengan konsep multi threading (concurrency) dan clustering yang diaplikasikan Kettle (Pentaho Data Integration) dengan utilitas carte clustered server-nya. Kettle sendiri merupakan salah satu produk ETL yang sangat populer saat ini.

Penggunaaan clustering ini terbukti dapat membantu memecahkan masalah I/O bottleneck dari langkah-langkah transformasi tertentu, seperti perhitungan rumit yang perlu dilakukan untuk tiap row data. Otomatis hal ini membuat sistem transformasi yang dibuat menjadi scalable dan meningkatkan performansi. Dan dalam skala tertentu, saya telah mengimplementasikan apa yang dikenal sebagai teknologi komputasi terdistribusi (distributed computing).

Dengan menyadari bahwa aplikasi terdistribusi seperti ini akan diterapkan dimana-mana dan juga visi bahwa tidak lama lagi semua hal yang berhubungan dengan data dan komputasi akan dapat dilakukan dengan tingkat independensi yang tinggi, mengantarkan saya melakukan riset lebih lanjut mengenai perkembangan terbaru dari distributed computing ini. Dan hasilnya mengarah ke satu hal : cloud computing atau komputasi awan.


Komputasi Awan


Komputasi awan secara sederhana adalah konsep komputasi terdistribusi dimana tugas komputasi bisa diserahkan ke sekumpulan komputer yang terhubung ke jaringan. Semacam aplikasi yang dikembangkan khusus akan mengatur semua node yang terhubung tersebut, antrian tugas akan diprioritaskan untuk diberikan ke komputer yang lebih 'santai'.

Komputasi awan ini sebenarnya juga bukanlah "barang baru", hanya mungkin karena lebih spesifik diarahkan ke jaringan internet dan karena berkembangnya konsep web services maka teknologi ini perlu memiliki suatu istilah yang segar dan tidak terjebak menjadi kata yang klise. Selain juga karena internet sering digambarkan sebagai awan di dalam diagram-diagram teknis jaringan :)

Penggunaan istilah ini juga diharapkan dapat memunculkan paradigma-paradigma baru dalam memandang teknologi ini.


Implikasi


Implikasi dari komputasi awan ini boleh dikatakan sudah sangat luas dan besar. Dengan konsep independensi dan skala horisontal yang bisa dicapai maka lahirlah istilah-istilah baru layanan seperti Sofware as a Service (SaaS) dan Platform as a Service.

Para vendor ternama dan yang baru bermunculan di bidang solusi teknologi informasi sudah mulai berlomba-lomba menyediakan hosting layanan seperti ini. Produk yang disediakan juga sangat beragam baik dari sisi fungsionalitas maupun skema layanan apakah gratis atau berbayar.

Ada tipe layanan yang sangat sederhana, bahkan bisa langsung disisipkan ke situs kita dengan kode XML tanpa coding sama sekali seperti layanan Google Friend Connect. Ada juga yang mengharuskan kita ke situs vendor terkait untuk menggunakan layanan mereka.

Berikut beberapa produk layanan yang berhubungan dengan bisnis dan produktivitas, disediakan oleh vendor-vendor ternama maupun yang baru bermunculan :
Dan berikut beberapa produk platform pengembangan aplikasi yang khusus ditujukan kepada para programmer / developer, antara lain adalah :
Dan wow... hampir setiap hari saya membaca dari feed reader saya mengenai mulai masuknya layanan-layanan ini ke dalam mainstream. Mulai dari blog Matt Casters - pendiri dan developer Kettle Pentaho Data Integration, situs berita ZDNet, sampai situs segmented untuk BI seperti Intelligence Enterprise.

Dan pada saat penulisan ini saya juga baru membaca artikel blog baru, yaitu mengenai kenaikan signifikan penggunaan bandwidth layanan web service Amazon. Dapat Anda baca di url http://aws.typepad.com/aws/2008/05/lots-of-bits.html.

Mengesankan bukan ?


Teknologi di Belakang Komputasi Awan


Semua teknologi IT saat ini terlibat di layanan komputasi awan ini mulai dari teknologi infrastruktur yang scalable, platform pengembangan, bahasa/language pemrograman, dan sebagainya.

Tetapi jika kita berfokus ke standar interkoneksi antar layanan ini maka kita tidak akan lari dari spesifikasi SOA (Service Oriented Architecture). Buat yang berkecimpung di dunia pengembangan aplikasi seperti ini, maka tentunya sudah tidak asing lagi dengan istilah-istilah seperti REST, SOAP, RPC, Web Services, dan arsitektur/protokol lain yang sangat berkaitan erat dengan SOA ini.

Protokol dan arsitektur yang disebutkan di atas inilah yang memungkinkan terjadinya interkoneksitas independen antar platform, aplikasi dan bahasa pemrograman. Dan spesifikasi dari protokol/arsitektur ini juga mendefinisikan bagaimana menjaga state dan messaging antar komponen tersebut dengan baik.

Platform pengembangan yang mainstream untuk SOA saat ini adalah Java Enterprise Edition (JEE) dan Microsoft .NET platform. JEE saat ini masih menggunakan bahasa Java. Sedangkan Microsoft .NET mendukung berbagai bahasa seperti C#, C++, Python, Visual Basic, dan lain sebagainya.

Di bidang infrastruktur juga tidak ketinggalan dimana berbagai sistem operasi server saat ini sudah mampu melakukan clustering baik untuk filesystem maupun resource RAM. Salah satu produk yang khusus ditujukan untuk pembangunan infrastrukur terdistribusi dan cukup banyak disebut di dalam berbagai literatur adalah proyek Hadoop.


Isu Keamanan

Isu keamanan tentulah menjadi isu yang serius jika kita ingin memanfaatkan layanan seperti ini. Tetapi hal ini bisa diminimalisir dengan menggunakan aplikasi yang berjalan di platform vendor yang sudah terpercaya. Beberapa contoh seperti Google, Amazon, Microsoft, dan lain sebagainya.


Manfaat, Peluang dan Kesempatan

Berbagai manfaat yang saya lihat dapat dipetik dari sini, diantaranya adalah:
  1. Dunia industri tidak perlu menginvestasikan infrastruktur publik yang tentunya memerlukan biaya tidak sedikit. Bisnis bisa lebih fokus ke fungsionalitas daripada memusingkan detil teknis yang memakan waktu, biaya dan tenaga. Aplikasi yang bisa dialihkan ke layanan ini contohnya adalah aplikasi CRM (Customer Relationship Management) atau SCM (Supply Chain Management).
  2. Untuk pengembang aplikasi maka saatnya sebagai individu maupun bagian dari tim developer dapat lebih fokus ke pengembangan ide dan imajinasi untuk mendapatkan hasil akhir produk. Dengan kelengkapan infrastruktur yang sudah ada dapat membantu implementasi aplikasi dengan cepat sehingga meningkatkan produktivitas.
  3. Bagi kita sebagai praktisi, pemberi jasa atau bergerak di industri solusi IT, kesempatan baru tentu sangat terbuka. Dengan pengembangan terkini yang telah bergeser dari pengembangan aplikasi desktop yang sangat bergantung kepada sistem operasi ke arah pengembangan platform SOA dan berdaya jangkau global hal ini berpeluang membuka pasar baru yang tidak terbatas.
  4. Bagi pebisnis di bidang infrastruktur tentunya ini menjadi peluang yang besar karena dengan meningkatnya penggunaan layanan SaaS ini akan meningkatkan penggunaaan bandwidth internet. Pasar akan makin besar dan biaya yang telah dikeluarkan untuk pembangunan infrastruktur akan makin cepat kembali sehingga dapat memberikan harga yang sangat bersaing.
  5. Integrasi aplikasi dengan berbagai device. Dengan infrastruktur yang ditawarkan terutama oleh Google dan Micosoft Live Mesh, maka integrasi aplikasi kita dengan layanan mereka lainnya terutama di layanan aplikasi mobile device - seperti misalnya Google Android - akan sangat terbuka lebar. Dan seperti yang Anda tahu, pasar mobile selalu meningkat signifikan dari tahun ke tahun.

Kendala di Indonesia


Salah satu kendala pemanfaatan layanan-layanan yang disebutkan di atas dan yang cuma bisa dipikirkan oleh penulis cuma satu, masih mahalnya penggunaan bandwidth Internet di Indonesia. Baik itu koneksi dial up maupun broadband.

Jadi tidak heran, banyak teman-teman yang sudah ke negeri tetangga lebih bisa berkembang dibandingkan kita. Walau begitu, saya percaya dengan perkataan seorang sahabat

"Setiap kesulitan seharusnya memunculkan kesempatan baru karena membuat kita lebih fokus dan dapat mengarahkan semua kekuatan ke titik tersebut !"


KomputasiAwan.com


Ketertarikan saya pada bidang ini pada awalnya tidak begitu serius. Tetapi melihat implikasi, manfaat, peluang dan kesempatan yang di depan mata maka sebagai penyedia layanan jasa di bidang teknologi informasi mau tidak mau hal ini menjadi sesuatu yang sangat perlu diseriusi.

Sebagai bentuk keseriusan untuk belajar dan mendapatkan manfaat dari tren ini, maka saya merasa perlu memiliki wadah di luar dari PHI-Integration.com yang berfungsi sebagai tempat riset, berbagi, dan juga melakukan komunikasi dengan pemerhati, praktisi dan pengembang lain yang tertarik. Untuk itu saya berinisiatif mendirikan situs komputasiawan.com sebagai pilihan wadah baru saya tersebut.

Sebagai wadah dan media saya ke publik, maka tentunya saya memiliki visi dan misi untuk situs ini. Adapun visi dan misi tersebut saya untuk komputasiawan.com adalah :
  1. Dapat menjadi situs komunitas yang terdepan dalam berbagi, berkolaborasi, berdiskusi, memperkenalkan, mengedukasi, dan menjadi rujukan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan komputasi awan.
  2. Membuka minat baru dari berbagai industri yang berkepentingan memiliki atau menyediakan aplikasi dengan infrastruktur komputasi yang baik dan wajar dari sisi biaya implementasi.
  3. Dapat mendorong pencapaian-pencapaian baru teknis dengan cara berkolaborasi baik pencapaian minor atau pencapaian besar.
  4. Meningkatkan kualitas dan juga kesejahteraan para pengembang aplikasi dengan produk yang sellable melalui informasi dan edukasi yang bersumber dari para kontributor.
Untuk itu saya mengajak para pembaca baik kalangan umum, bisnis, pengembang aplikasi, mahasiswa maupun pihak pemerintah yang merasa memiliki visi dan misi yang sama dapat ikut aktif berbagi dan berkontribusi dengan bergabung di komunitas ini.

Untuk menunjang hal tersebut maka beberapa sarana sudah saya siapkan untuk komunitas, diantaranya :
Untuk kontribusi di situs dan di wiki, silahkan Anda menghubungi saya di webmaster@komputasiawan.com atau langsung mengisi form online ini yang sekaligus akan berfungsi sebagai database kontributor.

Untuk bergabung di milis silahkan anda langsung mengirimkan email kosong ke komputasi-awan-subscribe@googlegroups.com.



Penutup

Cloud computing atau komputasi awan merupakan tren baru di bidang komputasi terdistribusi dimana berbagai pihak dapat mengembangkan aplikasi dan layanan berbasis SOA (Service Oriented Architecture) di jaringan internet.

Berbagai kalangan dapat menarik manfaat dari layanan komputasi awan ini baik sebagai solusi teknologi maupun mendapatkan manfaat ekonomis darinya. Untuk itu saya berinisiatif membuat situs KomputasiAwan.com sebagai wadah berbagi informasi bagi komunitas yang berminat terhadap teknologi ini.


Feris Thia
Business Intelligence Consultant
http://www.phi-integration.com